Langsung ke konten utama

Postingan

Foto SMK TEKNOLOGI INDONESIA

Postingan terbaru

DHCP Server dan DHCP Client

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client. Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support). Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.   Mikrotik sebagai DHCP Client Dalam kasus ini, untuk dapat memperoleh alokasi IP Address dari ISP, yang nantinya dapat digunakan untuk terkoneksi ke internet, kita bisa menggunakan fitur DHCP

Penerimaan Peserta Didik Baru 2020/2021

Cara Install dan Konfigurasi SSH (SECURE SHELL)

Apa itu SSH client? SSH client adalah aplikasi yang dipakai untuk menghubungkan sistem operasi dengan SSH server. Aplikasi ini terkadang sudah terpasang pada sistem operasi, seperti Linux dan MacOS. Sedangkan jika menggunakan Windows, Anda bisa menggunakan aplikasi semacam PuTTY. Anda bisa mengikuti artikel cara menggunakan PuTTY untuk panduan lengkapnya. Pengguna MacOS dan Linux tidak perlu menginstall aplikasi tambahan karena fitur SSH client sudah ada di Terminal masing-masing. Anda hanya tinggal menggunakan perintah “$ ssh username@alamat_server” untuk melakukan koneksi, contohnya berikut ini: apa itu ssh kode Perintah SSH di atas mengirimkan perintah ke sistem untuk melakukan koneksi SSH yang dienkripsi menggunakan user ‘semutireng’. Sedangkan ‘31.22.72.55’ merupakan alamat IP website atau SSH server. Alamat IP ini bisa Anda ganti menggunakan alamat domain dari SSH server. saat menjalankan perintah SSH dengan melakukan klik ‘Enter’, Anda akan diminta untuk memasukkan passw

Cara Menghitung Subnetting Kelas C

Cara Install Apache, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin di Ubuntu

Bagi Anda yang lebih memilih VPS daripada Shared Hosting, maka Anda harus menginstall terlebih dahulu segala kebutuhan web server sebelum benar-benar meluncurkan website dari vps tersebut. VPS memberikan kebebasan bagi Anda, Anda bisa mengaktifkan modul-modul yang Anda butuhkan seperti Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Perlu Anda ketahui, menggunakan VPS berarti kita akan banyak bekerja dengan command line linux. Namun untuk menginstall Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin tidaklah sulit. Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini: Langkah 1: Memperbarui Paket Perbarui daftar paket di sistem Anda sehingga Anda dapat memiliki versi Apache Apache, PHP, MySql dan phpMyAdmin terbaru. sudo apt - get update Langkah 2: Instalasi Apache Instal Apache melalui perintah berikut: sudo apt - get install apache2 Perhatikan bahwa ia akan menginstal versi Apache terbaru. Langkah 3: Memeriksa Instalasi Apache yang berhasil Anda dapat memeriksa apakah Apache telah terinstal dengan mengeti

.